Cara memulai latihan mendengarkan musik klasik. Konon katanya “musik klasik adalah musik yang terlalu serius”.
Stigma itu melekat dan menjadi kesan yang berlaku di khalayak umum.
Ada beberapa kemungkinan faktor yang membuat stigma semacam itu ada di masyarakat. Antara lain:
Yang pertama mungkin karena kompleksitas musikal yang mencirikan musik klasik sendiri. Misalnya:
Tapi sebenarnya tidak semua jenis musik klasik serumit itu.
Karena banyak juga beberapa repertoar/lagu yang musiknya jauh lebih sederhana dan relatif mudah diingat.
Selain itu, ada juga yang menduga bahwa kesan “terlalu serius” adalah efek dari tata cara menonton musik klasik yang dirasa terlalu ketat dan disipilin.
Tetapi kalau kita tahu alasan mengapa aturan ketat diberlakukan (di concert hall), sebenarnya bisa dimaklumi dan bukan alasan yang dibuat-buat untuk membuat orang terintimidasi.
Kalau memang alasan-alasan di atas ini yang membuat kita merasa tidak nyaman, kita bisa mencobanya terlebih dahulu mendengarkan musik klasik di internet.
Di internet kita bisa mencari dan mendengarkan repertoar musik klasik sesuka hati.
Mulailah dari repertoar yang durasinya relatif pendek, dengan format instrumen yang sederhana:
Selain itu, repertoar dalam musik klasik ada banyak macamnya. Bisa kita bedakan dari periode masing-masing repertoar. Seperti:
Karena itu, untuk mencari tahu jenis repertoar mana yang kita suka, cobalah dengarkan beberapa repertoar dari gaya/periode yang berbeda.
Nah, sebagai pengantar sebelum mulai mencari, berikut ini adalah gambaran umum tentang sebagian periode musik klasik yang dimaksud.
BACA JUGA : SEBUAH PANDUAN UNTUK MENDENGARKAN MUSIK
Komponis ternama pada masa ini adalah Johann Sebastian Bach dari Jerman.
Ia banyak menulis musik untuk instrumen harpsichord dan clavier.
Ciri khas musiknya menerapkan polifoni atau banyak melodi di berbagai register.
Selain Bach, komponis penting lainnya di periode ini adalah Antonio Vivaldi dari Italia dan George Frideric Handel dari Jerman.
Pada periode ini muncul sebuah instrumen baru bernama pianoforte (umumnya disebut: piano) yang dikembangkan dari instrumen clavier.
Arti kata dari pianoforte adalah “keras-pelan”.
Munculnya instrumen ini membuka kemungkinan baru bagi komponis dalam membuat komposisi.
Terutama karena luasnya range volume suara pada pianoforte.
Makanya, bermacam-macam kualitas suara bisa dihasilkan dari berbagai cara menekan tuts pada piano.
Banyak komponis dari Jerman seperti Ludwig van Beethoven (Jerman) dan Wolfgang Amadeus Mozart (Austria) mengembangkan komposisi untuk instrumen ini.
Biasanya komposisi dibuat dengan tekstur homofoni, dimana serangkai melodi dimainkan dengan serangkai iringan akor.
Beberapa komponis penting di periode ini di antaranya adalah Frederic Chopin dari Polandia, kemudian Richard Wagner dari Jerman. dan Sergei Rachmaninoff dari Rusia.
Periode ini adalah momen di mana emosi benar-benar dilepaskan.
Sehingga kompleksitas ekspresi menjadi penekanan dari komposisi di jaman ini.
Musik-musik dari periode ini juga merupakan satu yang favorit bagi para pecinta musik klasik.
Sebabnya mungkin karena ekspresi emosi dalam musik-musik Romantik yang begitu menggebu-gebu.
Erik Satie, Claude Debussy, dan Maurice Ravel adalah beberapa komponis yang identik dengan periode ini. Ketiganya berasal dari Perancis.
Memang impresionis ini adalah gaya yang lahir dan dikembangkan, salah satunya karena merespon dominasi musik Jerman dan operanya (Richard Wagner) pada saat itu.
Selain musik Romantik, musik impresionis juga tak kalah menarik.
Musik bergaya impresionis banyak menekankan pada mood dan atmosfer yang ditangkap dari pengalaman komponis atas suatu fenomena.
Sehingga, corak yang paling mencolok dari musik impresionis adalah penekanan pada “warna”. Atau istilah musiknya yaitu timbre.
Untuk menonjolkan itu, para komponis banyak bermain-main dengan kombinasi akor yang tumpang-tindih tonalitasnya, serta penggunaan modus-modus dan scale yang eksotis, dan lain sebagainya.
Kira-kira itu tadi beberapa informasi singkat tentang ciri masing-masing periode dalam musik klasik.
Tak kenal, maka tak sayang. Jadi kalau kita belum kenal dengan musik klasik tentu kita tidak akan tertarik.
Tapi begitu kita mencoba berkenalan dengan beberapa repertoar musik klasik, lama-kelamaan kita akan terbiasa dan bisa tahu di mana sisi menarik jenis musik ini.
Supaya kita bisa tahu sisi menariknya, kita mesti tahu juga cara mendengar yang baik.
Untuk itu, cari tahu juga informasi tentang tips mendengarkan musik. Salah satunya bisa kamu temukan di sini : Apa yang Kita Dengarkan di Musik?
Worksheet ini bertujuan untuk membantu kita agar lebih peka terhadap element-element utama musik ketika kita mendengarkan musik.
Dukung kami untuk menghasilkan konten-konten berbasis pengetahuan yang berkualitas.