MOTIVASI MENJADI MUSISI. Bagi sebagian orang, proses latihan bisa jadi merupakan aktivitas yang berat dan dirasa tidak menyenangkan. Sehingga tidak semua orang yang menjalani pelatihan musik bisa bertahan dan berhasil memperoleh tingkat keterampilan yang tinggi. Tetapi, banyak juga musisi yang berhasil memperolehnya bersamaan dengan cerita kesuksesannya dalam berkarir. Mengapa bisa begitu?
TIdak semua orang yang pernah mengikuti pelatihan musik bisa mencapai tingkat keterampilan dan prestasi yang tinggi.
Selain itu, tidak semua orang yang menjalani pelatihan musik dapat bertahan dalam waktu lama.
Buktinya banyak orang yang beralih bidang studi pendidikan.
Bahkan, ada juga yang beralih karir, dari musik ke bidang yang lain.
Tetapi di sisi lain, banyak juga musisi yang berhasil mencapai tingkat keterampilan musikal yang tinggi. Sering kali dengan kesuksesan karir yang baik dan terus digeluti dengan konsisten.
Mengapa demikian?
Untuk mengetahui alasannya, kita perlu memahami faktor-faktor yang bisa mempengaruhi hal-hal tersebut di atas. Khususnya yang berkaiatan dengan tingkat pencapaian dan konsitensi.
Salah satu faktor yang sentral dalam mempengaruhi kedua hal itu adalah “motivasi”.
Motivasi diperlukan, pertama-tama sebagai sesuatu yang menjamin tumbuhnya keinginan seseorang dalam terlibat aktivitas musik.
Semakin orang termotivasi, maka keterlibatannya dengan musik akan semakin besar.
Dari keterlibatan yang intens dengan musik itu terbukalah peluang lebih besar dalam mencapai keterampilan yang lebih tinggi.
Beberpa studi mengungkap bahwa ternyata banyak sekali hal yang bisa menjadi dasar motivasi orang berlatih musik.
Secara umum, hal-hal itu bisa digolongkan menjadi dua. Yaitu faktor internal dan eksternal.
Faktor internal adalah hal-hal yang dari musik sendiri bisa memotivasi orang untuk terlibat intens dengan musik.
Sedangkan faktor eksternal adalah hal-hal di luar musik yang bisa memotivasi.
Meskipun begitu, faktor internal maupun eksternal seringkali saling tumpang-tindih atau mempengaruhi satu sama lain.
Kali ini, kita akan terlebih dahulu menengok hal-hal internal dari musik yang bisa memotivasi seseorang menjadi musisi.
Beberapa studi menemukan bahwa kecintaan terhadap musik merupakan salah satu aspek motivasi yang signifikan.
Apa yang membuat orang memiliki kecintaan terhadap musik?
Ada yang berpendapat bahwa musik secara intrinsik memiliki daya tarik.
Entah keindahan yang dikandungnya, atau keasyikan lain dari musik yang bisa memikat orang.
Minat secara internal terhadap musik tidak dibentuk, tetapi sebagai sesuatu yang secara natural sudah ada dalam diri manusia. Meskipun mungkin akan berbeda jika kita bicara soal selera atau preferensi genre.
Karena aktivitas musik sendiri adalah pengalaman yang bermanfaat dan bisa memberikan kesenangan.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kecintaan seseorang terhadap musik membuka peluang lebih besar untuk terlibat pada aktivitas musik.
Meskipun besarnya keterlibatan pada aktivitas musikal memang bukan jaminan bertambahnya keterampilan musikal.
Tetapi keterlibatan bermakna dengan musik bisa memberikan dorongan komitmen bagi siswa untuk konsisten dalam aktivitas latihan.
Karena dengan kecintaan yang besar, aktivitas musikal menjadi menyenangkan.
BACA JUGA : 3 CARA MEMPELAJARI REPERTOAR SECARA EFEKTIF
Kecintaan terhadap musik penting ditumbuhkan sejak usia dini mengingat dampaknya yang signifikan.
Dalam beberapa studi, sejumlah musisi dengan keterampilan tinggi dan sukses berkarir diketahui lebih banyak terlibat dalam aktivitas musikal (menyanyi dan memainkan instrumen) sejak masa kanak-kanak.
Sejak masa kanak-kanak, mereka biasanya melihat aktivitas musikal sebagai pengalaman yang menyenangkan.
Biasanya perasaan senang tumbuh karena kegiatan musik mereka menerapkan corak main-main dan coba-coba.
Ada corak”bermain/playful” yang ditekankan. Sehingga anak-anak suka.
Semakin besar impresi menyenangkan dari pengalaman musik masa kecil, maka semakin besar juga pengaruhnya terhadap pencapaian musik di masa mendatang.
Karena, kebanyakan musisi yang sukses memiliki pengalaman musik yang memuaskan secara emosional pada masa kanak-kanak.
Seperti pengakuan yang diceritakan Andres Segovia (Gitaris) dan Michael Tilson Thomas (Komponis-Konduktor).
Anak-anak dengan pengalaman semacam itu cenderung terlibat musik dalam jangka panjang dibandingkan anak-anak yang tidak memilikinya.
Melihat musik sebagai kegiatan menyenangkan bisa menjadi motivasi yang efektif bagi perkembangan keterampilan di tahap selanjutnya.
Dari kesenangan itulah, beberapa musisi menunjukan keinginan kuat untuk bisa menguasai musik yang disukai.
Bahkan beberapa musisi Jazz yang diwawancarai oleh Green (2002) tidak ingin menyebut aktivitas musikal mereka sebagai latihan atau belajar.
Artinya, mereka menjadi tidak terbebani atau merasa tertekan dengan proses latihan berat yang harus dijalani.
Dengan kesenangan itu, keterlibatan mereka dengan aktivitas musik menjadi lebih intens baik dalam hal usaha, waktu, maupun perhatian yang dicurahkan.
Karena itulah, kecintaan terhadap musik merupakan aspek penting motivasi bagi perkembangan keterampilan musik seseorang.
Baik di masa kanak-kanak maupun di tahap pelatihan intensional yang dijalani.
Nah, bagi kamu sendiri, apakah musik itu aktivitas yang menyenangkan atau sesuatu yang rumit dan membebani?
Kalau kamu sangat suka main musik, itu tandanya kamu melihat musik sebagai sesuatu yang menyenangkan.
Supaya perkembangan keterampilan musikmu makin signifikan, baca juga tips tentang latihan yang efektif di tautan ini:
16 November 2020
BACA JUGA : CARA BERLATIH MUSIK YANG EFEKTIF
Panduan ini memuat wawasan mendasar tentang latihan beserta langkah-langkah penerapan cara berlatih yang efisien dan efektif untuk memperoleh keterampilan musikal yang optimal.
Dukung kami untuk menghasilkan konten-konten berbasis pengetahuan yang berkualitas.