NINA YANG DIAM-DIAM TIDAK DIAM. Nina, salah satu remaja di kampung kami yang menjadi sorotan karena menjadi terkenal di media sosial belum lama ini. Nina merupakan tetangga saya, jika melihat dia dulu sewaktu kecil saya tidak pernah menyangka ketika beranjak remaja menjadi glowing seperti ini. Saya sempat berfikir apakah ini salah satu dampak dari percepatan informasi, sehingga nina yang dari kecilnya sudah diisi dengan aktivitas melihat Youtube bisa tersesat pada akun beauty vlogger hingga akhirnya mengenal cara merawat diri kemudian menjadi glowing sekarang, untuk sekarang saya masih belum bisa menjawab hal tersebut.
Menariknya Nina tidak hanya menjadi sorotan di kampung namun juga di Tiktok. Wajahnya yang sangat marketing ditambah gerakanya yang elok dengan baju yang aduhai sedap dipandang membuat Nina selalu FYP di beranda orang-orang, like bertambah dan viewer bertambah membuat exposure Tiktok Nina meningkat tajam, hingga akhirnya Nina mendapatkan kesempatan untuk live, (waktu itu live Tiktok ngak bisa semua orang), berkat dari kegigihan dan keuletan Nina live di tiktok dan menanggapi permintaan untuk membuat konten halu, live Nina menjadi ramai.
Kadang dalam sekali live penonton Nina bisa tembus hingga 1000 viewer. Nina juga sempat di kirimi ring light dari penonton setianya, untuk membantu pencahayaan ketika dia sedang live menjadi semakin bagus. selain itu Nina juga sering mendapatkan stiker hasil kiriman dari penonton fanatiknya. Dalam satu kali live selama 3 jam nina paling tidak mendapatkan stiker 200 es teh, beberapa panda sekitar 100 mungkin, 200 tahu tempe, dan 50 rainbow puke. Rekor Nina mendapatkan stiker adalah saat bercerita ingin beli handphone baru kepada para penonton setianya dengan alasan karena handphone-nya sering eror kalo live, jadi dengan handphone baru bisa live lebih baik lagi tanpa adanya gangguan teknis. Saya tidak tahu apakah ini bisa disebut sebagai mukjizat, karena pada saat yang bersamaan ketika live saat itu Nina mendapatkan 10 red sports car dari berbagai penonton setianya. Alhasil dari semua itu nina dapat membeli handphone baru dari perusahaan yang berlogo buah tersebut, selain itu dari uang sisanya Nina juga membeli earphone wireless dari produk berlogo buah tersebut.
Kesuksesan Nina tidak berhenti disitu, Nina sebagai representasi generasi z yang sering dimarahin orang tuanya karena terlalu sering diam di kamar memegang handphone dari pada memegang kitab suci membuat Nina berfikir bagaimana cara agar orang tuanya tidak memarahinya jika melihat dia sedang menggunakan atau bermain hp, jalan yang di ambil Nina adalah dengan mengiklankaan jualan ibunya berupa nasi uduk menggunakan kambing bakar dengan bumbu khas arab dan tersedia juga pilihan menggunakan daging ayam. Pemesanan makanan itu dapat dipesan dengan sistem pre order dan beruntungnya dengan kekuatan marketing Nina pemesanan nasi uduk kambing bumbu khas arab tembus mencapai 500 box dalam 1 hari.
Kesuksesan Nina di sosial media tak luput dari lirikan Mas List, dalam diamnya ternyata Mas List tertarik dengan tiktok karena kemudahanya tersebar dan diakses banyak orang, Mas List juga melihat fakta bahwa banyak juga band dan single yang menjadi terkenal dari tiktok. Alhasil melalui itu semua Mas List akhirnya mengajak Nina untuk bekerja sama, dengan cara membuatkan musik untuk Nina dalam berjoget (membuat konten) di sela-sela konten yang sedang trending.
Dalam diskusi saya ketika saya menawarkan ide kepada Mas List untuk berkolaborasi dengan Nina di Tiktok, saya melihat apa yang dipikirkan Mas List adalah mengenai pemasukan tambahan di luar pekerjaan yang dia lakukan sekarang, pertanyaannya adalah kenapa butuh pemasukan tambahan?, mungkin terdapat 2 jawaban yang bisa saya temukan saat ini:
1. Mas List butuh tambahan dana untuk memenuhi kebutuhanya.
2. Mas List berinvestasi sebagai passive income.
Dari kedua jawaban yang saya pikirkan, saya cenderung memihak kepada jawaban no 2, karena saya sempat ingat Mas List memiliki keinginan untuk menetap pada suatu daerah tertentu selama beberapa bulan untuk membuat karya musik, karena Mas List kadang memerlukan suasana baru untuk membantu dia dalam menciptakan sebuah karya. Dan untuk sampai pada mimpinya idealnya Mas List jika kita kategorikan sebagai komponis, idealnya memiliki badan yang mampu membayai dia dari perkara administratif dan artistik untuk membantu si komponis dalam proses membuat karyanya.
Sayangnya karena pak lurah hanya mampu memberi pekerjaan kepada Mas List sebatas kontrak, managemen artis Mas List juga pasang surut, mau tidak mau Mas List memutar otak untuk sampai pada keinginanya, dengan cara mencari income tambahan untuk ditabung hingga keinginanya tercapai.
BACA JUGA : KAPITALISASI RUANG PUBLIK
Abstraksi Magazine ini memuat wawasan mendasar tentang pelaku-pelaku musik, khususnya pendengar dan pemain musik, serta hal-hal yang mereka lakukan dalam kegiatan musikal.
Dukung kami untuk menghasilkan konten-konten berbasis pengetahuan yang berkualitas.