MENDENGARKAN MUSIK, KENAPA SUSAH?

Mendengarkan Musik. Musik pada dasrarnya adalah fenomena bunyi-bunyian. Namun dalam mendengarkan musik, seringkali kita lebih fokus pada hal-hal yang justru berada di luar persoalan musik sendiri. Kemungkinan, sikap mendengarkan semacam itulah yang membuat kita jadi tidak terbiasa dalam mendengarkan musik secara atentif. Seperti apa penjelasannya, simak di bawah ini.

Musik, Apakah itu?

Musik pada dasarnya adalah fenomena bunyi-bunyian. Tetapi, sekedar bunyi saja tanpa ada unsur campur tangan manusia belum tentu bisa kita sebut itu sebagai musik.

Asumsinya di sini bahwa musik merupakan hasil daya cipta-kreasi manusia.

Ada akal budi manusia yang turut membentuk, mengolah, menyusun, atau kegiatan apapun yang menjadikan bunyi tersusun sedemikian rupa menjadi musik.

Katakanlah dalam kegiatan semacam itu, bunyi dan semua elemen yang membentuk bunyi itu merupakan bahan dasar bagi seseorang yang membuat musik. Meskipun hasil ciptaan yang disebut musik itu sendiri juga merupakan fenomena bunyi-bunyian.

Karena itulah sering kali kita dengar ada pembedaan antara bunyi-bunyian yang musikal dan ada bunyi-bunyian yang tidak musikal, tentu dengan segala macam pengertian dan perdebatan yang menyertainya.

Mendengarkan Musik, Elemen-Elemen Musik

Bunyi-bunyian itu kemudian dibuat sedemikian rupa menjadi musik, lebih tepatnya dengan memanipulasi elemen-elemen bunyi seperti:

  • Pitch berkaitan dengan tinggi rendahnya nada atau bunyi.
  • Duration/Ritme adalah panjang-pendek nada atau bunyi yang kita dengar
  • Volume/dinamik adalah keras-pelan suara yang kita dengar
  • Warna bunyi adalah karakter suara instrumen atau media penghasil suara.

Bunyi disusun menjadi bunyi yang memiliki keteraturan pitch, seperti yang terwujud menjadi melodi dan akor,

yang durasinya juga kemudian diatur dalam ritme dan tempo,

serta dimainkan menggunakan instrumen tertentu dengan pengaturan volume dan warna suara tertentu.

Musik = Bunyi yang disusun menurut prinsip penataan tertentu

Elemen-elemen intrinsik (intramusikal) di atas inilah merupakan elemen-elemen yang diatur dalam membuat musik.

Sehingga ketika mendengarkan musik dalam arti yang lebih aktif, mestinya perhatian kita juga diarahkan pada elemen-elemen itu.

Mendengarkan Musik, Kesan Ekstramusikal

Namun, lebih sering kita dikaburkan dengan hal-hal yang justru bersifat ekstramusikal.

Seperti kesan-kesan kita terhadap musik yang kita dengar tanpa mempertimbangkan alasan apa yang membuat kita memiliki kesan demikian:

  • enak-tidak enak
  • “musiknya mellow
  • “musiknya tentang dua sejoli yang bla,,bla,,bla”
  • “musiknya tentang senja di Parangtritis”
  • “musiknya tentang keheningan malam”.
  • “musiknya keras/rebel sekali”
  • “musiknya bikin cedih

Kesan-kesan terhadap musik yang sifatnya ekstramusikal ini memang merupakan daya tarik bagi para pendengar. Dan terus diisukan oleh industri musik ketika mengabarkan atau mencitrakan rilisan musik dari artis yang sedang dirilis album/single-nya.

Entah mulai sejak kapan kita memang selalu diarahkan untuk lebih fokus pada kesan-kesan (ekstramusikal) terhadap musik yang sesungguhnya hanyalah efek dari mendengarkan musik. Tapi musiknya sendiri tidak dibicarakan.

Mendengarkan Musik dengan Tujuan Pragmatis

Jadi orientasi atau tujuan kita dalam mendengar musik selama ini kebanyakan lebih ditekankan pada efek setelah mendengarkan.

Benefit apa yang bisa diperoleh dari mendengarkan musik?

Tujuannya lebih pada keuntungan yang diperoleh “setelah mendengarkan musik”.

  • apakah musik ini bisa membuat saya nyaman?
  • apakah musik ini bisa menemani saya yang sedang galau?
  • apakah musik ini bisa membuat saya bersemangat?
  • apakah musik ini sesuai dengan suasana hati saya?

Sehingga, untuk tujuan pragmatis semacam itu maka kemudahan dalam mendengar menjadi penekanan utama.

Mendengarkan Musik yang Mudah

Yang membuat musik-musik mudah didengarkan setidaknya ditentukan dari dua hal:

  1. Sedikit variasi
  2. Bunyinya familiar

Keduanya bisa saling tumpang-tindih atau terjadi bersamaan dalam musik yang sedang didengarkan.

Menariknya, kita akan tahu bagaimana membuat musik dengan sedikit variasi dan familiar itu kalau kita memperhatikan pola-pola susunan musik yang demikian.

Misal:

  • Lagu yang mudah didengarkan ternyata itu karena melodinya banyak diulang,
  • mungkin hanya ada satu sampai tiga pola melodi yang sama dalam sebuah lagu.
  • Atau, karena pola ritmenya yang sama-konstan dari awal sampai akhir

Itulah salah satu keuntungan yang bisa kita petik jika kita mendengar dalam cara yang lebih fokus pada musiknya. Dengan active listening.

Namun untuk mendengar dalam cara yang lebih aktif memperhatikan elemen-elemen dalam musik itu kita perlu tahu sedikitnya tentang elemen-elemen itu.

Misalnya: Melodi itu apa sih?

Mendengarkan Musik Secara Analitis

Memang, “rasa akrab” itu penting ketika tujuan mendengar musik adalah untuk mendapatkan efek suasana hati yang menyenangkan atau sesuai.

Tetapi itu saja belum cukup untuk menilai-memahami musik yang memang fokus pada elemen-elemen musiknya.

Karena “rasa akrab” saja lebih ditentukan oleh banyaknya variasi dan preferensi dan musik-musik yang sering kita dengar sebelumnya.

Bukan oleh kualitas susunan intramusikal yang ada pada musiknya sendiri.

Mengamati elemen-elemen intramusikal ini mengharuskan kita mengarahkan perhatian langsung pada musik.

Yaitu berkonsentrasi mengamati:

  • bagaimana elemen-elemen musik disusun,
  • bagaimana perubahan-perubahan terjadi,
  • kalau perlu sambil menerka-nerka sebab apa yang membuat terjadi perubahan dalam momen musik tertentu.

Misalnya, ketika ada perubahan tangga nada dan melodi dari mayor ke minor. Mengapa harus ada perubahan semacam itu?

Barangkali itulah sebab yang membuat kita sering merasa kesulitan ketika sedang mendengarkan musik-musik yang kompleks, seperti musik jazzmusik klasik, dan musik kontemporer, yang musiknya cenderung lebih kompleks. Tidak lain karena penekanannya ada pada eksplorasi konsep, ide, dan medium artistik.

Worksheet ini bertujuan untuk membantu kita agar lebih peka terhadap element-element utama musik ketika kita mendengarkan musik.

Dukung kami untuk menghasilkan konten-konten berbasis pengetahuan yang berkualitas.

Abstraksi musik adalah start-up media musik yang berfokus pada pemberdayaan dan pengembangan ekosistem musik di Indonesia.

Download

Follow Abstraksi

© Abstraksi Musik.