BAHAGIA DALAM KEGELAPAN. Perjalanan musikal, iya… bisa dikatakan ini adalah perjalanan musikal yang mulai dengan mengunjungi beberapa acara musik yang sering ada di Kampung saya dan kampung sebelah. Dengan harapan untuk berlatih mendengarkan musik, walaupun kadang saya masih bingung bagaimana cara mendengarkan musik, namun saya mencoba mendengarkan dulu saja toh nanti bisa diskusi dengan Firman.
Dalam perjalan saya berkeliling dari satu konser musik ke konser musik yang lain, saya mendapati kesempatan untuk menghadiri konser Jefri Septian Bachtiar. Jefri Septian Bachtiar bukanlah nama baru dalam dunia permusikan di sekitaran kampung saya, bisa dibilang merupakan senior Mas List, namun Jefri sendiri tidak terlalu eksis dalam dunia industri musik wedding dan konser panggung rakyat yang sering diadakan di sekitaran kampung kami, sehingga namanya hanya diketahui oleh orang-orang yang sering nongkrong di warung kopi tempat Jefri manggung atau selentingan dari orang yang sempat melihat Jefri di warung tersebut, karena Jefri Septian Bachtiar lebih sering mementaskan karyanya pada sebuah panggung kecil seperti di warung kopi atau cafe di daerah kampungnya.
Sampailah saya pada Warung Kopi Ufuk Barat, warung kopi ini adalah tempat Jefri Septian Bachtiar pentas setiap minggunya. Saya yang saat itu datang bersama Budiman tidak sengaja bertemu temannya yaitu Om Hadi, akhirnya kita memutuskan untuk duduk satu meja dengan Om Hadi. Jarum Jam sudah menunjuk ke angka delapan dan Jefri Septian Bachtiar memulai pentasnya. Usai pentas kami tidak langsung pulang, kami berbincang santai sambil menikmati kopi bersama Om Hadi hingga warung tutup.
Jefri Septian Bachtiar menjadi seorang yang masuk lirikan saya karena tawaran musik yang ia suguhkan. Jefri Septian Bachtiar membuat musiknya dengan nada yang kesannya aneh bagi saya, vibe musiknya itu kesanya gelap, terpuruk, dan sedih, namun liriknya menceritakan kegembiraan. Dalam sebuah percakapan bersama Jefri, Om Hadi pernah diberi tahu alasan Jefri tentang musiknya, karena dia ingin tersenyum melihat kegelapan yang dia hadapi sekarang, dengan memainkan nada minor dan bernyanyi di dalam nada mayor.
Melalui seorang Jefri Septian Bachtiar, sedikitnya saya tau dalam musik ada nada mayor dan minor. Entah benda apa dan sejak kapan ada, namun yang menarik adalah tawaran di karya Jefri Septian Bachtiar terdapat ungkapan yang tidak diungkapkan secara langsung yang coba dikomunikasikan lewat nada mayor dan minor. Cukup disayangkan pendengaran saya baru sampai tahap ini, saya memang belum bisa melihat bagus tidaknya musik dari segi teori musik yang digunakan, saya melihat penilaian bagus atau tidaknya masih berdasarkan perasaan saya dan walaupun kadang saya bingung parameter rasanya itu apa. Namun terdapat sebuah pertanyaan yang muncul dipikiran saya, bagaimana saya bisa memiliki perasaan suka pada suatu musik tertentu?, tapi saya belum mau memikirkanya sekarang.
BACA JUGA : TITIK GRAVITASI BARU
Worksheet ini bertujuan untuk membantu kita agar lebih peka terhadap element-element utama musik ketika kita mendengarkan musik.
Dukung kami untuk menghasilkan konten-konten berbasis pengetahuan yang berkualitas.