PENGALAMAN RASA

Suparto Kalimosodo Diari 10

PENGALAMAN RASA. Pada suatu hari saya berkesempatan mendatangi sebuah acara pentas musik di Kecamatan sebelah, acara tersebut menampilkan beberapa karya musik dari komponis muda di kecamatan tersebut.

Acara ini berjalan seperti biasa pada umumnya sebuah acara pentas musik, namun yang menjadi sorotan untuk saya ketika ada seorang pemusik senior diminta menanggapi karya yang telah ditampilkan. Musisi senior tersebut bernama Mas Hedi, kalimat yang menarik bagi saya ketika Mas Hedi berkata, “karya tersebut mengingatkan Mas Hedi ketika sedang makan cah kangkung dengan tambahan bumbu tauco, terdapat kesan segar rasa sayur kangkung, kemudian didampingi dengan rasa gurih tumisan bawang, cabai, daun bawang, dan dipadupadankan dengan kuah kaldu. Perpaduan itu memberikan rasa yang khas, enak, dan mudah dikenang”.  

Mendengar hal tersebut, Saya sempat takjub ketika “rasa” dijadikan sebagai parameter penilaian dan digunakan untuk membantu menjelaskan tentang sebuah karya. namun ketika saya mencoba makan cah kangkung dengan bumbu tauco kemudian mendengarkan karya tersebut, saya tidak mendapatkan kesan yang seperti Mas Hadi sampaikan dalam sebuah pergelaran acara yang saya datangi waktu itu.

...........

Pada suatu waktu saya sempat merasa bingung dengan parameter rasa, pada awalnya membuat saya takjub karena dapat mewakili perasaan yang dirasakan dengan membahasakanya dengan mudah. Namun ketika saya mencobanya, jujur kok rasanya ehm….biasa aja ya…… saya tidak sampai bisa memahami penjelasan Mas Hedi waktu itu.

Saya sempat berfikir, apakah intelegensi saya belum cukup untuk sampai memahami sebuah karya, karena sejauh saya mendengar penjelasan yang menggunakan rasa sebagai alat ukur bukanya menjadi paham malah membawa saya berfikir “aneh-aneh”.

Pada suatu waktu terdapat sebuah kejadian yang membuat saya sedikit tercerahkan dari kebingungan yang saya alami, suatu ketika ada teman saya yang iseng bertanya kepada Mbak Wati yang merupakan penjual gorengan di kampung kami. Waktu itu dia menayakan tempe mendoan buatan Mbak Wati kenapa bisa garing di luar namun tetap lembut di dalam. Mbak Wati waktu itu menjelaskan, untuk sampai garing di luar dan lembut di dalam proporsi tepung adalah kuncinya, antara tepung beras dan tepung terigu proporsinya harus lebih banyak tepung beras, dan untuk mendapatkan garing yang lebih optimal resep tambahanya adalah dengan sedikit menambahkan baking soda.

...........

Kejadian ini membuat saya menyadari bahwa Mbak Wati mempunyai sebuah tujuan yang ingin dituju, tujuanya yaitu membuat tempe mendoan buatannya bisa garing di luar dan tetap lebut di dalam, dan untuk mencapai tujuan tersebut jalan yang digunakan adalah memperhatikan proporsi tepung dan penambahan baking soda dalam pembuatan adonanya.

Jika saya menganalogikan tempe mendoan itu sebagai sebuah karya, katakanlah Mbak wati adalah seorang komponis, Mbak Wati memiliki tujuan kaya yang dihasilkan dapat memberikan kesan garing di luar dan tetap lebut di dalam, untuk sampai tujuan tersebut Mbak Wati menggunakan pengetahuanya tentang tepung kemudian disusun menjadi adonan dan terciptalah sebuah karya tempe mendoan garing di luar dan tetap lebut di dalam.

Hasil dari menganalogikan tempe mendoan sebagai sebuah karya, membuat saya mengingat perkataan firman, yaitu bagaimana mendengarkan musik dengan cara mengamati materi-materi musikal. Akan tetapi saya bertanya kembali, apakah saya harus sampai memahami musik sampai teori-teorinya agar saya bisa paham tata cara mendengarkan musik dengan benar? saya belum bisa menjawab hal tersebut saat ini. Melalui kejadian ini juga, saya ingin mempertayakan kepada diri saya kembali, apakah saya sudah benar-benar “mendengarkan” musik atau selama ini saya hanya sekedar “mendengar” saja?

Worksheet ini bertujuan untuk membantu kita agar lebih peka terhadap element-element utama musik ketika kita mendengarkan musik.

Dukung kami untuk menghasilkan konten-konten berbasis pengetahuan yang berkualitas.

Abstraksi musik adalah start-up media musik yang berfokus pada pemberdayaan dan pengembangan ekosistem musik di Indonesia.

Download

Follow Abstraksi

© Abstraksi Musik.