APA YANG DIPIKIRKAN MUSISI SAAT MEMAINKAN MUSIK?. “Musik (Kl)Asik”. Demikian bunyi salah satu plesetan tentang musik yang seringkali kita dengar. Main musik memang asyik! Apalagi kalau banyak yang nonton dan banyak dapat pujian. Tetapi bagi musisi sendiri, apakah benar main musik itu selalu asyik dan menyenangkan?
Banyak mendapat apresiasi positif adalah impian semua musisi, bahkan bagi kebanyakan orang dari bidang lain.
Karena, usaha dan kerja keras yang ditempuh berarti tidak sia-sia.
Dengan mendapat apresiasi positif, berarti kita sudah cukup berhasil mencapai salah satu tujuan bermain musik.
Salah satu tujuan orang main musik adalah berbagi keindahan dan kesenangan.
Jika orang senang, maka responnya pun positif.
Berarti, mendapat apresiasi positif menandakan permainan musik kita bisa sampai kepada orang lain yang menonton.
Tetapi, tidak selalu atau tidak semua dari kita berhasil sampai pada titik tersebut. Meskipun, kita juga merasa lagu yang dibawakan sudah dikuasai baik tekniknya atau ekspresinya.
Kemungkinan, itu disebabkan karena beberapa hal di luar kendali kita pada saat memainkan musik.
Salah satunya yang berhubungan dengan pikiran-pikiran kita sendiri.
Banyak musisi mengaku kesulitan fokus dengan musik yang mereka mainkan.
Kasus yang banyak dialami musisi itu seringkali terjadi pada pentas musik yang dihafal.
Yang lebih sulit diantisipasi tentunya pentas musik live performance, karena tidak bisa diulang.
Sedangkan meng-cover lagu atau apapun yang sebelumnya di-record seharusnya lebih mudah. Misalnya record untuk rilis di Youtube, Instagram, Facebook, atau TikTok.
Meskipun, proses dan situasi pada saat proses record pun sebenarnya sedikit mirip dengan situasi live performance.
Lantas, ketika pentas sebenarnya apa yang membuat pikiran sulit fokus pada musik?
Salah satunya adalah karena hafalan itu sendiri.
BACA JUGA : 5 LANGKAH SUKSES MENITI KARIR SEBAGAI MUSISI
Karena saking hafalnya, main musik di luar kepala, justru bisa membuat fokus kita sangat rentan berkelana ke sana kemari.
Memang dengan menghafal musik, kita dan semua yang main musik sudah tidak perlu lagi repot-repot memikirkan teknis dan ekspresi.
Yang berhubungan dengan teknis misalnya:
Selain itu, ekspresi musikal dari hasil analisis score, kalau dilatih dan dihafal terus menerus juga lama kelamaan menjadi otomatis tanpa harus dipikir lagi.
Entah yang berurusan dengan pilihan tempo dan rubato, pembentukan frase dan artikulasi, dinamik, dan lain sebagainya.
Artinya kesadaran reflektif kita terhadap musiknya sudah tidak aktif. Karena teknik dan ekspresi ketika main musik sudah jalan otomatis (tanpa berpikir).
Dalam keadaan tersebut, pikiran kita biasanya berkelana ke sana kemari memikirkan hal-hal di luar musik.
Mulailah pikiran kita disibukan dengan hal-hal yang bisa membuat panik saat memainkan musik.
Misalnya tentang:
Resiko yang paling merugikan dari panik sendiri adalah tergelincirnya ingatan. Menyebabkan permaianan musik bisa berhenti, atau mengulang-ulang pasase yang dimainkan.
Selain panik, terlalu banyak memikirkan hal di luar musik juga mencerabut diri kita dari musik yang sedang dimainkan.
Dalam kondisi hafal di luar kepala, musisi bisa memainkan musik sambil melamun di saat yang bersamaan.
Fisik yang memproduksi suara seolah-olah terpisah dari pikiran.
Pikiran, sibuk memikirkan hal-hal yang tidak berhubungan sama sekali dengan konser.
Sehingga, kekecewaan pun datang, karena merasa tidak terkoneksi dengan musik dan tidak tahu apa yang barusan saja dimainkan.
Singkat kata, permainan musik jadi tidak bermakna bagi musisi yang mengalaminya.
Dari tadi kita bicara tentang memikirkan musik saat main musik, atau fokus dan tidak fokus. Sebenarnya bagaimana maksudnya?
Ada salah satu contoh dari Ken Johansen, seorang guru musik yang menyadari kalau ada resiko merugikan dari permainan musik “hafalan”.
Di samping, ada pendapat yang mengatakan kalau permainan musik yang dihafal bisa menambah tingkat ekspresif.
Memikirkan musik yang sedang dimainkan bisa diibaratkan seperti sedang membaca (dengan bersuara) teks puisi yang pertama kali dibaca.
Atau seperti pertama kali memainkan score musik yang belum pernah digarap sebelumnya.
Pada aktivitas tersebut, antara pikiran dengan aktivitas fisik memproduksi suara tidak terpisahkan satu sama lain.
Jadi, supaya tidak terjerumus ke dalam permainan musik yang pasif, maka kita dianjurkan untuk tetap memikirkan dan terus mengikuti musik yang sedang kita mainkan.
Entah dengan menyanyikan melodinya dalam hati, mengingat-ingat letak nada dalam score, posisinya pada fret board, atau kombinasi dari ketiganya ini.
Memang tidak mudah untuk memilih langkah yang tepat dalam rangka membiasakan cara bermain musik seperti itu.
Dan, ada langkah-langkah khusus agar kita dapat mengembangkan kemampuan tersebut.
Lalu, langkah apa yang harus dilakukan untuk mengatisipasi hilangnya fokus ketika main musik?
Ikuti terus update informasi dan insight seputar musik, termasuk tips-tips (kolom TIPS & TRICK) untuk mensiasati problem-problem semacam ini di abstraksimusik.com
05 November 2020
Panduan ini memuat wawasan mendasar tentang latihan beserta langkah-langkah penerapan cara berlatih yang efisien dan efektif untuk memperoleh keterampilan musikal yang optimal.
Dukung kami untuk menghasilkan konten-konten berbasis pengetahuan yang berkualitas.