3 CARA MEMPELAJARI REPERTOAR SECARA EFEKTIF

3 CARA MEMPELAJARI REPERTOAR SECARA EFEKTIF. Sederhananya, pengertian repertoar bisa dipadankan dengan bank data. Namun bank data-nya para musisi. Yakni berupa lagu-lagu yang mereka kuasai dan dapat dimainkan kapanpun.

Pengertian di atas juga masih bisa dibagi menjadi dua, masing-masing yaitu:

  • Sekumpulan item (lagu) yang dimainkan seorang musisi secara reguler dalam periode waktu yang mereka tentukan. Misalnya, pada saat tur konser dalam waktu 1 tahun, rangkaian tur peluncuran album, dsb.
  • Stock/persediaan lagu yang mereka kuasai untuk dimainkan kapanpun diperlukan.

Tentu saja banyaknya lagu yang dikuasai tiap musisi berbeda-beda dan bervariasi jenisnya.

Semakin banyak lagu yang mereka kuasai juga semakin baik. Sebabnya, dengan mempelajari dan menguasai banyak lagu, mereka juga secara tidak langsung juga banyak memiliki pengalaman mengatasi berbagai rintangan teknis serta estetis musik yang bervariasi.

Sehingga itu juga akan membantu para musisi di waktu selanjutnya ketika mempelajari repertoar baru.

Ada pepatah,

 

“Jangan melakukan sesuatu tanpa didahului rencana”.

Dalam hal ini bisa diterjemahkan bahwa, sebelum melakukan sesuatu kita perlu mengetahui hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan.

Sehingga kita bisa menyusun rencana supaya apa yang kita lakukan nanti bisa lebih efisien. Termasuk dalam hal latihan, khususnya mempelajari lagu baru.

Berikut ini beberapa cara mempelajari repertoar.

1. Observasi 1: Mempelajari Lagu Tanpa Membunyikan

  • Ada baiknya ketika pertamakali memperlajari lagu baru, seorang musisi membaca secara keseluruhan lagu. Bisa mulai dari memperhatikan notasi dari awal sampai akhir, sembari memperhatikan tekstur melodifrasepola ritme beserta perubahannya. Akan lebih baik jika semua itu dilakukan dengan mencoba membayangkan atau memperkirakan bunyi musik yang tertulis dalam notasi. Dengan melakukan hal tersebut, musisi secara sekilas akan mengenali terlebih dahulu musik yang akan dimainkan. Sehingga ia akan lebih mudah dalam mencoba membunyikan notasi tertulis.
  • Selanjutnya, musisi juga bisa melihat konteks periode musik yang akan dilatih. Tahap ini juga sebaiknya dilakukan bersamaan dengan tahap yang pertama.

Apakah lagu tersebut termasuk dalam kategori lagu BarokKlasikRomantikModernKontemporer.

Konteks periode yang dimaksud bisa dilihat dari komponis yang menciptakan atau kecederungan gaya yang digunakan dalam lagu.

Dengan demikian musisi akan lebih bisa membayangkan bagaimana kecederungan lagu yang sedang dipelajari mesti dieksekusi.

Meskipun tentu saja “guesssing” atau keterampilan membayangkan kecederungan bagaimana musik mesti dieksekusi ini tergantung seberapa jauh pengalaman musisi terdahulu dalam memaminkan, mempelajari, dan mendengarkan berbagai macam repertoar.

2. Observasi 2: Membaca dan Mencoba Memainkan Keseluruhan Notasi

  • Setelah melakukan observasi 1, tahap selanjutnya musisi bisa mencoba memainkan keseluruhan notasi secara sekilas untuk lebih mengenali lagu yang dimainkan secara auditif. Tahap ini sekaligus untuk membuktikan apakah musik yang telah dibayangkan sebelumnya dalam tahap observasi itu tepat atau tidak. Jika sudah tepat atau setidaknya mendekati, maka musisi tingga perlu melanjutkan ke tahap selanjutnya. dan jika belum, musisi bisa mendengar secara langsung dan memperkirakan apa yang perlu dilakukan dalam memainkan pasase tertentu yang sedang diobservasi.

Catatan:

Tahap-tahap observasi ini diperlukan dalam rangka mempercepat musisi mengenali lagu yang akan dilatih dan dimainkan.

Misalnya mengenali kecederungan gaya, mengenali frase dan mengetahui relasi not yang satu dengan yang lain dalam mebentuk frase-frase musikal, mengenali nuanasa emosi dalam tiap-tiap bagian musik, dsb. Sehingga musisi akan mendapat gambaran seperti apa bunyi musikal yang nanti akan diekseskusi.

Selain itu, jika musisi sudah mengenali secara langsung dengan melakukan observasi tadi, maka proses penguasaan repertoar juga akan lebih cepat. Baik secara teknis ataupun musikal.

Alasanya dengan mengenali terlebih dahulu lagu yang akan dilatih dan dimainkan, musisi akan mendapat gambaran apa saja yang perlu dilakukan, misalnya:

  • apakah ada kendala teknis yang secara khusus harus dilatih untuk memainkan pasase tertentu,
  • seperti apa ekspresi yang paling cocok untuk diterapkan dalam memainkan pasase tertentu.
  • teknik apa yang mungkin bisa cocok untuk menerapkan ekspresi (warna suara, dinamik, artikulasi) yang dinginkan pada pasase tertentu.
  • dsb

3. Melatih Pasase yang sulit

Setelah melakukan 2 langkah observasi dan mendapat gambaran apa yang mesti dilakukan musisi dalam memainkan pasase-pasase tertentu, mereka selanjutnya bisa melatih secara khusus untuk menaklukan pasase-pasase yang dirasa menantang bagi mereka. Baik secara teknis maupun musikal.

Dalam tahap ini, musisi bisa melakukan setidaknya 2 cara.

a. Mencari soslusi dalam mengatasi kesulitan teknis memainkan bagian yang sulit. Setelah itu dilanjutkan dengan,

b. Repetisi atau pengulangan secara bertahap (dalam hal tempo, lambat ke cepat).

Dengan konsistensi dan strategi latihan yang baik, musisi akan bisa segera menguasai repertaoar yang sedang dipelajari.

Demikian, selamat mencoba . . .

Panduan ini memuat wawasan mendasar tentang latihan beserta langkah-langkah penerapan cara berlatih yang efisien dan efektif untuk memperoleh keterampilan musikal yang optimal.

Dukung kami untuk menghasilkan konten-konten berbasis pengetahuan yang berkualitas.

Abstraksi musik adalah start-up media musik yang berfokus pada pemberdayaan dan pengembangan ekosistem musik di Indonesia.

Download

Follow Abstraksi

© Abstraksi Musik.