ORKESTRA MAHASISWA ISI YOGYAKARTA GELAR KONSER SIMFONI 'THE THREE MASTERPIECES', AWALI APRESIASI MUSIK KLASIK PASCA PANDEMI.

ORKESTRA MAHASISWA ISI YOGYAKARTA

SEMARAK ORKESTRA MAHASISWA ISI YOGYAKARTA MEMPERSEMBAHKAN “KONSER SIMFONI THE THREE MASTERPIECES”

Orkestra Mahasiswa ISI Yogyakarta. Pada malam hari kemarin – Jumat 17 Maret 2023, Gedung Konser Institut Seni Indonesia Yogyakarta menjadi semarak saat Orkestra Mahasiswa ISI Yogyakarta mempersembahkan Konser Simfoni ‘The Three Masterpieces’. Setelah dua tahun vakum akibat pandemi covid-19, kondisi lingkungan yang membaik menggerakkan hati para mahasiswa Jurusan Musik untuk kembali menghadirkan konser simfoni tahun ini dalam ruang fisik. Lebih lanjut, kehadiran konser ini bertujuan untuk mendorong terciptanya kembali iklim apresiasi musik klasik dalam ekosistem seni yang telah pulih sepenuhnya pasca dilanda pandemi covid-19.

Konser dimulai pukul 7 malam dan dibawakan oleh Budhi Ngurah yang memimpin orkestra dengan tiga repertoar yang terbilang populer. Diantaranya:

  1. Die Meistersinger von Nürnberg, Vorspiel – Richard Wagner
  2. Peer Gynt Suite No.1 – Edvard Grieg
  3. L’Arlésienne No.2 – Georges Bizet

Ketiga repertoar yang dibawakan adalah karya musik insidental yaitu sejenis musik yang difungsikan untuk mengiringi pertunjukan drama atau ballet. Kehadiran musik dalam berbagai seni pertunjukan dianggap penting karena kekuatan musik yang dapat menjadi petunjuk mood atau susasana yang ingin dihadirkan dalam cerita. Musik-musik tersebut dibuat untuk menciptakan atmosfir yang dapat memperkuat elemen visual atau narasi dari suatu pertunjukan atau kejadian. Dalam perkembangannya yang modern musik sebagai iringan atau suara latar dapat kita jumpai dalam film dan TV.

Konduktor Budi Ngurah memberi instruksi pada pemain.

3 KARYA MUSIK OPERA YANG POPULER DALAM KONSER ORKES MAHASISWA ISI YOGYAKARTA

Karya pembuka untuk konser ini adalah Vorspiel yang merupakan bagian pembuka dari opera Richard Wagner yaitu “Die Meistersinger von Nürnberg”. Karya ini tersusun dari tema utama yang terus berkembang sepanjang komposisi dimainkan. Dimulai oleh string yang memainkan melodi berkarakter tenang dan terkesan sederhana. Kemudian dengan perlahan berkembang, bersatu-padu dengan suara lainnya untuk menciptakan efek suara yang megah dan membangkitkan semangat.

Karya kedua, Peer Gynt Suite karya Edvard Grieg seorang komponis dari Norwegia. Karya ini terdiri dari empat bagian (movement) yang ditulis Grieg untuk drama Peer Gynt karya Henrik Ibsen. Setiap bagian mengekspresikan emosi dan suasana hati yang berbeda. Keempat bagian dari karya ini disusun berurutan berdasarkan intensitas emosi, seolah-olah disusun demikian untuk menimbulkan efek gradasi halus antar bagian. The Peer Gynt Suite bagian 1 yaitu Morning Mood, adalah bagian dari suita ini yang paling terkenal dan menampilkan beberapa melodinya yang paling populer. Morning Mood, adalah bagian yang berkarakter lembut dan tenang untuk menggambarkan suasana pagi yang damai di pegunungan.

Karya terakhir dari konser ini adalah L’Arlésienne No. 2 karya Georges Bizet. Karya tersebut awalnya ditulis sebagai iringan dalam karya drama dari Alphonse Daudet. Akan tetapi melodinya yang kuat dan orkestrasi yang kaya menjadikannya karya yang disukai dalam kanon musik klasik.

MENDORONG KEMBALI IKLIM APRESIASI MUSIK PASCA PANDEMI

Kehadiran konser ini diharapkan dapat ikut mendorong terciptanya kembali iklim apresiasi musik klasik dalam ekosistem seni yang telah pulih sepenuhnya pasca dilanda pandemi covid-19. Dua tahun terakhir merupakan tantangan bagi komunitas seni, di mana gedung-gedung konser ditutup dan pertunjukan dibatalkan. Namun, setelah pandemi berakhir sangatlah penting untuk menciptakan ruang bagi pertunjukan musik klasik agar kembali subur. Upaya tersebut juga sangat penting bagi musisi muda, yang membutuhkan kesempatan untuk menampilkan bakat mereka dan berinteraksi dengan penonton.

Musik klasik adalah salah satu bagian penting dari warisan budaya dunia, memiliki kekuatan untuk menginspirasi kreativitas, dan memperkaya hidup kita. Musik adalah bentuk seni yang membutuhkan disiplin, dedikasi, dan keterampilan, dan penting bagi kita untuk terus mendukung dan mendorong musisi muda yang mengejar karir di bidang musik klasik. Konser Simfoni ‘The Three Masterpieces’ menyediakan ruang bagi para musisi muda untuk menampilkan bakat dan hasil kerja keras mereka serta menginspirasi orang lain untuk mengapresiasi musik klasik.

PENTINGNYA RUANG FISIK BAGI PERTUNJUKAN MUSIK

Meningkatkan Apresiasi

Mendengarkan musik atau apresiasi musik memang dapat dilakukan lewat teknologi digital, namun pengalaman menghadiri konser live di ruang fisik juga sangatlah penting. Konser live menyediakan kesempatan untuk terhubung langsung dengan musik, pemain, dan penonton lain dengan cara yang tidak dapat disediakan teknologi rekaman atau streaming langsung. Suasana aula konser, akustik, dan energi pertunjukan langsung menciptakan suasana yang tidak mungkin ditiru dalam tata ruang virtual.

Selain itu, menghadiri konser langsung dapat meningkatkan apresiasi kita terhadap musik klasik. Saat kita mendengarkan rekaman atau menonton pertunjukan online, kita dapat dengan mudah teralihkan oleh lingkungan sekitar atau kegiatan lain. Namun, saat kita menghadiri konser live, kita dipaksa untuk hadir pada saat itu dan terhubung langsung dengan musik yang dipentaskan. Kita dapat sepenuhnya membenamkan diri dalam pertunjukan, memahami nuansa dan seluk-beluk musik yang mungkin luput dari perhatian.

Menguatkan Komunitas

Konser langsung juga memberikan kesempatan untuk terhubung dengan pecinta musik lainnya dan menciptakan rasa kebersamaan. Menghadiri konser adalah pengalaman bersama, dan biasanya interaksi sosial yang hangat dengan peserta lain kerap terjadi sebelum atau sesudah pertunjukan. Sehingga konser live juga berdampak positif secara sosial seperti mendapat teman baru dan rasa memiliki terhadap komunitas penggemar musik klasik yang lebih besar.

Dengan kata lain menghadiri konser musik klasik secara live di ruang fisik merupakan pengalaman yang tidak boleh dilewatkan karena menyediakan kesempatan unik untuk terhubung dengan musik, pemain, dan penonton serta meningkatkan apresiasi terhadap musik klasik.

19 Maret 2023

Worksheet ini bertujuan untuk membantu kita agar lebih peka terhadap element-element utama musik ketika kita mendengarkan musik.

Dukung kami untuk menghasilkan konten-konten berbasis pengetahuan yang berkualitas.

Abstraksi musik adalah start-up media musik yang berfokus pada pemberdayaan dan pengembangan ekosistem musik di Indonesia.

Download

Follow Abstraksi

© Abstraksi Musik.